Sobat
muda pasti sudah hafal luar kepala surat Al-Falaq ma surat An-naas kan??? Kedua
ayat ini diawali dengan kata au’zdu. Nah ternyata kata au’dzu ini
mengandung 3 elemen (bukan elemen air,
tanah dan udara, itu film avatar bro,, hehehe) sobat.. pengen tahu 3 elemen itu
apa??? Ini dia sobat:
Elemen-elemen
yang terkandung dalam a’uzdu baik au’dzu
dalam surat Al-ikhlas ataupun An-naas adalah titik dua, heheh
1. مستعاذا به
2. مستعاذا منه
3. مستعيذا
Yapz..
itu tadi unsur atau elemen yang
terkandung dalam kata au’dzu, masalahnya sekarang apa pengertian tiga diatas
dan siapa yang dimaksud?? Kita kupas satu-satu boz (kayak buah aja dikupas
ya??)
Mustaa’dzan
bih itu berarti yang dimintai perlindungan, dalam hal ini pasti Allah sobat.
Mustai’zdan
sama dengan orang yang meminta perlindungan sobat , yaitu Nabi Muhammad dan
semua yang mengikuti ajaran baliau
Musta’adzan
minhu itu adalah sesuatu yang diminta kepada Mustaa’adzan bih agar tidak ada pada mustai’zdan.
Rancu
ya sobat?? Kita lihat contoh yok biar enak..
kita ambil contoh pada ta’awud, artinya kan begini : aku berlindung
kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk, nah jika dipisah-pisah
menurut 3 elemen diatas maka jadinya
begini..:
Musta’adzan
bih : ALLAH
Musta’idzan
: Aku
Musta’adzan
minhu : syetan yang terkutuk
Nah
jelas kan sekarang sobat??? Kembali ke permasalah surat muawidzatain,
kedua surat musta’azdan dan musta’idzannya sama, Cuma
musta’adzan minhunya yang berbeda, ini dia bedanya:
Musta’adzan
minhu surat Al-falaq ada empat:
a. من شر ما
خلق
b. ومن شر غاسق
إذا وقب
c. ومن شر النفثت في العقد
d. ومن شر حاسد إذا حسد
Beda
dengan surat An-naas mua’dzatan
minhunya:
a. من شر الوسواس الخناس
Waswaas
ini ada dua bro: ada yang dari manusia ada yang datangya dari jin
Yap
itu tadi rahasia dibalik au’dzu pada surat al-Alaq dan an-Naas sobat, semoga
manfaat ya….. salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar